Jakarta — Pemilik motor sering menyadari bahwa piringan rem cakram motor cepat aus atau “kemakan”, terutama bila part tertentu sudah mulai rusak atau tidak kompatibel. Masalah ini muncul di berbagai merk dan motor, dan bisa diperparah karena penggunaan kampas rem aftermarket, kaliper yang macet, atau gasket penutup rem yang tidak sesuai. Karena itu, penting untuk mengetahui apa dan siapa yang menyebabkan, kapan munculnya efeknya, di mana bagian bermasalah, mengapa part itu berpengaruh, dan bagaimana cara mencegahnya agar piringan rem cakram tetap awet.
Baca juga: Debut Yamaha YZR-M1 Mesin V4 WildCard Misano MotoGP 2025
Part yang Jadi Penyebab Utama
Beberapa komponen rem disebut sebagai biang kerok kalau piringan rem cakram sering terkikis. Di antaranya:
- Kampas rem aftermarket
Kampas rem non-original sering memakai material lebih keras atau permukaannya tidak rata. Meskipun pengereman terasa pakem, gesekan dari kampas keras bisa mengikis piringan dengan cepat.
- Kaliper rem dan piston macet
Kaliper yang tidak bergerak dengan lancar akan membuat kampas terus menekan piringan rem meskipun tuas rem tidak ditarik. Akibatnya rem tetap kontak secara terus-menerus dan menyebabkan piringan rem cakram motor termakan.
- Kampas rem habis hingga plat besi terbuka
Jika kampas sudah terlalu tipis atau aus sampai plat besinya muncul, maka plat tersebut yang bergesekan langsung ke piringan rem. Kondisi ini mempercepat keausan piringan rem cakram .
- Debu, pasir, dan korosi
Part-part kecil seperti kotoran, pasir, atau korosi bisa menyelinap ke sistem rem. Bila bukan dibersihkan atau dirawat, maka debris tersebut akan menyebabkan permukaan piringan rem cakram motor cepat baret atau terkikis.
Mengapa Part-Tersebut Berpengaruh
Part – part yang rusak atau tidak sesuai memicu keausan karena kondisi gesekan yang tidak ideal. Kampas aftermarket misalnya, materialnya sering lebih keras sehingga tekanan pada piringan tidak merata. Selanjutnya, bila kaliper rem macet, kampas terus menekan secara permanen, sehingga terjadi kontak non-stop yang merusak piringan. Lebih jauh lagi, debu dan pasir meningkatkan gesekan mikro yang mempercepat permukaan cakram menjadi kasar dan aus.
Selain itu, perubahan suhu yang signifikan akibat pengereman terus-menerus bisa membuat permukaan cakram temperaturnya tinggi, lalu berubah struktur mikro metalnya sehingga keausan dipercepat. Semua ini membuat piringan rem cakram motor wajib dirawat ekstra.
Bagaimana Cara Mencegahnya
Agar piringan rem cakram motor tidak cepat “kemakan”, lakukan beberapa hal berikut:
- Gunakan kampas rem berkualitas dan original
Pilih kampas yang materialnya cocok, tidak terlalu keras, dan sesuai spesifikasi pabrik.
- Periksa secara rutin ketebalan kampas dan kondisi kaliper
Bila kampas sudah mulai tipis atau kaliper macet, segera ganti.
- Bersihkan sistem rem dari debu atau kotoran
Debu yang menempel menyebabkan part kecil bergerak merusak permukaan cakram.
- Gunakan gaya pengereman yang benar
Hindari pengereman mendadak terlalu sering dan overheat, terutama di jalan menurun.
- Sering servis rem di bengkel resmi
Dan bila memungkinkan, gunakan suku cadang resmi agar dimensi dan material part sesuai kebutuhan.
Baca juga: Spesifikasi Yamaha XSR 250: Motor Neo-Retro 250 cc yang Dinanti di 2025
Penutup
Secara singkat, banyak part yang menyebabkan piringan rem cakram motor cepat aus atau kemakan, seperti kampas rem aftermarket, kaliper macet, kampas yang habis, serta debu dan korosi. Jika part-part tersebut dikendalikan dan dirawat, keawetan piringan rem bisa meningkat drastis.
Ke depan, perkembangan material kampas dan teknologi kaliper diprediksi akan lebih baik, sehingga piringan rem cakram motor bisa bertahan lebih lama. Bagi pemilik motor, perhatian terhadap part kecil ternyata sangat berpengaruh terhadap kenyamanan dan keselamatan berkendara.